Mungkin Anda yang sedang membaca artikel ini, kebetulan sedang mengalami masalah yang pernah saya alami, atau mungkin sengaja mencari solusi karena Anda pernah mendengar keluhan dari teman tentang penuhnya memory internal telpon yang berbasis OS Android.
Apapun itu, pasti Anda sangat kesal dengan munculnya notifikasi “Internal Phone Stograge is Getting Low”, yang kemudian disusul dengan munculnya notifikasi“Text message memory full (incoming message rejected due to full memory. Please delete old messages…)” pertanda bahwa pesan masuk ditolak karena disebabkan oleh memory internal telpon telah penuh, dan meminta Anda untuk menghapus pesan yang lama.
Selain ditolaknya pesan yang baru masuk, penuhnya memory internal juga dapat mengakibatkan lambatnya kinerja Handphone, serta tidak mampu melakukan instalasi aplikasi baru dimana aplikasi tersebut secara defaultnya rata-rata terinstall dalam memory internal. Kecuali aplikasi yang akan diinstal secara defaultnya terinstall di SDCARD, tentu Anda masih bisa melakukan instalasi aplikasi.
Masalah ini, pernah saya alami di Handphone saya dengan tipe Samsung Galaxy Mini GT-S5570. Memang space memory internal Handphone ini cukup pas-pasan, yaitu hanya sebesar 181 MB.
1. Mempartisi SDCARD untuk disumbangkan sebagian ke dalam memory internal. Untuk langkahnya-langkahnya, silahkan Anda cari sendiri. Sekarang sudah banyak yang membahas ini, meskipun agak rumit. Cara partisinya sendiri, ada yang lewat ADB (gampangnya command prompt lah) ada juga yang berbasis GUI (Graphic User Interface) dengan bantuan aplikasi. Analoginya adalah penyisihan sebagian memory external (biasanya 1 GB) untuk ditambahkan ke memory inernal. 1 GB tersebut, adalah total keseluruhan setelah ditambah memory internal sebelumnya. Loh kok Cuma 1GB ya mas bro? :-/ Karena, yang akan terbaca oleh AP2SD (aplikasi untuk memindahkan beberapa aplikasi dari memory internal ke memory external) rata-rata hanya 1GB. Jadi, space memory internal Anda sekarang sudah bertambah. Horeee.. (\:D/). Selanjutnya Anda dapat insall AP2SD. Fungsinya untuk memindahkan sebagian aplikasi-aplikasi yang ada di memory internal ke memory external. Tapi, hanya beberapa aplikasi saja yang suport dipindahkan ke memory external.
2. Install aplikasi Move2SD Enabler.
Cara yang kedua ini, saya anggap cara yang paling mudah. Aplikasinya bisa Anda dapatkan di Android Market, gratis kok. Tapi ada syaratnya, yaitu Handphone Anda harus sudah di-root. Kalau belum di-root gimana ni? Waduh mohon maaf mas bro, mba bro, ora iso dilakoni alias tidak bisa dilakukan. Karena Move2SD Enabler membutuhkan akses root. Kalau cara rootingnya cari sendiri ya. Hehehe. Ada yang pakai aplikasi SuperOneClick (untuk Android Foroyo 2.2), ada juga yang menggunakan Gingerbreak (untuk Android GingerBread 2.3). Cara kerja Move2SD Enabler adalah, mengizinkan sistem agar bisa memindahkan aplikasi dari memory internal ke memory external. Berikut contoh perbedaannya, sebelum dan sesudah diinstal aplikasi Move2SD Enabler.
Untuk melihat pengaturannya, silahkan klik tombol Menu -> Settings -> Applications -> Manage Applications.
Caranya, buka aplikasi Move2SD Enabler yang sudah Anda install, pilih External, lalu klik Apply.